Perjalanan ini bermula ketika saya dan teman saya (dia
berasal dari Cirebon) sama-sama ingin mengeksplore daerah tersebut. Ketika kami
keluar dari kapal kami langsung menuju informasi guna mendapatkan peta tujuan wisata.
Setelah melihat peta ternyata ada satu objek yang membuat
saya terkejut, Allohu Akbar,,,ternyata ada sebuah masjid. Masjid itu bernama Yiali Tzami atau Giali Tzami, tak berpikir
panjang saya dan teman saya lngsung bertanya kepada sopir suttle bus yang ada
di pelabuhan. Attack…
Namun ketika saya menayakan tentang letak masjid tersebut si
sopir malah menjawab kalau bus yang saya tumpangi hanya menuju downtown tidak
ke masjid, si sopir tersebut tampaknya tidak mau menjelaskan dimana masjid
tersebut. Namun kami tidak patah semangat, kami
terus mencari dimana masjid tersebut… maklum sudah cukup lama tidak
menginjakan kaki di masjid.
Sesampai di downtown kami langsung terus mencari dimana
keberadaan masjid tersebut. Kami berjalan sudah tidak menggunakan peta lagi
karna ketika kami menayakan lokasi masjid yang ada di peta kepada orang
sekitar, mereka tidak ada yang mengetahuinya. Setelah cukup lama berjalan
kesana kemari tanpa hasil kami berhenti sejenak untuk beristirahat. Dan akhrnya
kami pun pasrah jika memang tak dapat menemukan masjid tersebut…
Ditengah kepasrahan kami ternyata Alloh menunjukan masjid
tersebut kepada kami,,,Allohu Akbar tepat beberapa meter dari saya berdiri
ternyata disitu letak masjid yang kami cari. Dari situ kami bergegas untuk
menjalankan solat sunah namun setelah sampai di masjid kami terkejut karna
masjid tlah dialih fungsi menjadi tempat pameran…. Buat saya ini merupakan
pesan dari Alloh agar kita selalu memakmurkan masjid, menghidupkan masjid…jika
tidak ingin masjid di injak-injak seperti ini…
Di bawah ini sekilas gambaran tentang masjid tersebut :
Dari sejarahnya bangunan masjid ini memiliki enam kubah
kecil, tanpa menara karena menara dihancurkan pada awal abad 20. Nama
"Yiali Tzami" berasal dari Turki "Yali Tzamissi", yang
berarti "Masjid pantai". Masjid ini digunakan sampai tahun 1923
tepatnya disaat kekaisaran Ottoman runtuh. Masjid ini didedikasikan untuk Küçük
Hassan Pasha, gubernur militer pertama Turki Chania. Ini adalah masjid pertama
yang dibangun di Kreta setelah penaklukan Turki kota Chania di 1649. Penelitian
terbaru oleh Dinas Purbakala telah menunjukkan bahwa masjid ini dibangun di
situs sebuah gereja kecil (mungkin). Daerah ini juga pernah dibombardir pasukan
Jerman namun dengan kuasa Alloh masjid ini masih berdiri.